Palu, Teraskabar.id– Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan meminta kepada seluruh pengurus dan kader partai berlogo matahari itu untuk mengakhiri upaya indikasi pembelahan bangsa yang terus berlanjut pasca-pilpres 2019.
Indikasi upaya pembelahan bangsa itu kata Wakil Ketua MPR RI itu, berupa makin masifnya istilah cebong dan kadrun.
“Kita paling tidak setuju ada istilah cebong dan kadrun, ini peninggalan pilpres,” kata Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato politiknya pada pelantikan pengurus DPD dan DPW PAN Sulteng, Ahad (9/1/2022), di Ballroom Best Western Coco Palu.
Ia menegaskan, pengurus dan kader PAN berjuang untuk kemajuan Indonesia. Lingkup perjuangan kader dan pengurus PAN itu sangat luas, mencakup seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku etnis dan agama. Sehingga, kader dan pengurus PAN harus memiliki etika politik santun, bukan konsep gaduh dalam menyampaikan gagasan.
Pola tersebut lanjutnya, sebagai upaya memperkokoh persatuan agar bangsa Indonesia bisa fokus membangun untuk tujuan kedaulatan bangsa. “Dengan kedaulatan itu maka akan ada keadilan. Dengan keadilan itu maka akan ada kesetaraan. Dengan begitu kita bisa mencapai cita-cita merdeka, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah Partai Amanat Nasional,” ujar Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas.
“Jadi PAN tidak berjuang untuk PAN, tapi PAN berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, untuk kemanusiaan, untuk alam semesta. Makanya kita sebut, PAN adalah partai rahmatan lil alamin,” tambahnya. (teraskabar)