Direktur RSUD Anuntaloko Parigi Minta Maaf, Tak Sempat Hadiri RDP

Parimo, Teraskabar.id – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), dr. Revy Tilaar memohon maaf atas ketidakhadirannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Parimo, Selasa (6/8/2024).

“Saya minta permohonan maaf dulu sama pak ketua dewan belum sempat hadir karena undangan ini baru kami terima tadi pagi,” ungkap dr. Revy Tilaar kepada wartawan, Selasa (6/8/2024) malam.

Baca jugaRSUD Anuntaloko Parigi Akui Kesalahan Transfusi Darah, Perawat Diberhentikan

Ia mengakui, bahwa tidak mendapat undangan rapat dengar pendapat terkait persoalan pelayanan kesehatan di RSUD Anuntaloko Parigi dari DPRD Parigi Moutong.

“Saya tidak dapat undangan terkait RDP DPRD. Makanya, saya berangkat ikut kegiatan di Jakarta dan sudah minta izin sama Pak Pj Bupati, serta Pak Sekda,” kata dr. Revy Tilaar kepada wartawan, Selasa malam (6/8/2024).

Ia mengaku baru mendapat kabar dari jajarannya pada Selasa, 8 Agustus 2024, bahwa Direktur RSUD Anuntaloko Parigi diundang oleh DPRD untuk mengahadiri RDP terkait persoalan pelayanan kesehatan di RSUD Anuntaloko Parigi.

Baca jugaDPRD Parimo Akan Gelar RDP Soal Pasien Meninggal di Lift RSUD Anuntaloko Parigi

“Selasa, 6 Agustus, yang telepon wakil ketua pak Faisan Lelo dan Alfres tentang RDP, saya katakan belum dapat undangan. Sebab, kami juga punya buku untuk surat masuk dan surat itu tidak ada masuk ke kami,” terangnya.

Untuk RDP tanggal 8 Agustus 2024 nanti yang telah dijadwalkan oleh DPRD setempat, ia mengaku belum bisa hadir. Karena masih mengikuti kegiatan penting di Jakarta.

“Saya belum bisa hadir pada RDP tanggal 8 Agustus seperti yang telah dijadwalkan DPRD. Saya baru bisa hadir pekan depan karena masih di luar daerah berangkat kemarin,” kata dia.

Baca jugaDPRD Parimo Ancam Panggil Paksa Direktur RSUD Anuntaloko Parigi

“Lantaran tidak ada undangan, makanya saya keluar daerah mengikuti kegiatan di Jakarta,” tambahnya.

Terkait menghadiri undangan rapat dengar pendapat di DPRD, ia mengaku selalu hadir.” Setiap RDP dengan DPRD, saya selalu hadir dari dulu, belum pernah saya tidak hadir,” tuturnya.

Ia menambahkan, terkait pasien yang diduga salah transfusi darah saat menjalani perawatan RSUD Anuntaloko Parigi, kini efek transfusi darahnya sudah selesai.

“Kemarin itu hanya kesalahan posisi barcode salah tempel, dan perawat itu kami sudah berhentikan. Karena dia yang buat kesalahan,” ujarnya. (wad/teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *