Rabu, 19 Maret 2025

RSUD Anuntaloko Parigi Akui Kesalahan Transfusi Darah, Perawat Diberhentikan

RSUD Anuntaloko Parigi Akui Kesalahan Transfusi Darah, Perawat Diberhentikan
Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar. Foto: Aswadin

Parimo, Teraskabar.id – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakui telah melakukan kesalahan transfusi darah kepada pasien lanjut usia (Lansia), bernama Masdiana.

Masdiana yang menjalani rawat inap sejak Ahad (21/7/2024) di ruang Agatis RSUD Anuntaloko Parigi.

“Kesalahan terjadi di ruang rawat inap. Barcode golongan darah pasien, penempatannya beda. Itu yang menyebabkan salah transfusi darah,” kata Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar, Rabu, (24/7/2024), di Parigi.

Baca jugaDiduga Salah Transfusi Darah, Ombudsman Minta RSUD Anuntaloko Parigi Bertanggungjawab

Menurut Revy, setelah menerima laporan, pihaknya langsung mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi reaksi yang ditimbulkan, akibat kesalahan transfusi darah tersebut.

Kondisi pasien saat ini menurutnya, mulai membaik setelah mendapatkan penanganan. Bahkan, warna urinenya pun telah kembali normal.

“Kami tinggal menunggu hasil laboratorium untuk memastikan kondisi pasien,” kata Revy.

Sekaitan hal ini, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga pasien dan membuat kesepakatan sebagai bentuk pertanggungjawaban RSUD Anuntaloko Parigi atas kejadian tersebut.

Salah satunya, memberikan pelayanan khusus dengan memindahkan pasien dari ruangan Agatis ke VIP, agar mendapatkan penanganan prioritas.

Baca juga: Insiden Pasien Meninggal Terjebak Lift RSUD Anuntaloko Parimo Diselidiki Polisi

“Setelah pasien pulang, kami juga akan tetap kontrol perkembangan kesehatan pasien, supaya tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Ia mengakui, rekam medik pasien Masdiana yang telah beberapa kali menjalani rawat inap di RSUD Anuntaloko tidak terbaca.

Sebab, kata dia, pendataan status pasien yang mengalami perubahan, dari manual ke sistem berbasis aplikasi.

“Ini perubahan sistem, jadi yang lama tidak terbaca. Tapi dengan kejadian ini, kami akan menerapkan juga yang berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK),” ujarnya.

  Ketua Persit KCK Cabang LXVII Bagikan Konsumsi di Lokasi TMMD Desa Sakita Morowali

Kemudian, sejumlah perawat yang diduga melakukan kesalahan transfusi darah diberhentikan sementara oleh pihak RSUD Anuntaloko Parigi.

Baca juga: Polisi Periksa Direktur RSUD Anuntaloko Parigi Soal Pasien Meninggal di Lift

“Perawat di ruangan agatis, tempat pasien Masdiana menjalani rawat inap kami berhentikan untuk sementara, selama proses identifikasi kesalahan transfusi darah ini berjalan,” ungkap Revy.

Menurutnya, ada beberapa perawat lainnya diduga tidak teliti melihat nama pasien, juga mendapat surat teguran sebagai sanksi atas kesalahan mereka dalam melakukan transfusi darah.

Pihaknya mengaku, kesalahan transfusi darah disebabkan karena barcode golongan darah milik pasien diletakkan perawat di ruang agatis, tempat berbeda.

“Itu yang menyebabkan salah transfusi darah kepada pasien,” terang Revy.

Untuk kondisi pasien saat ini menurutnya, mulai membaik usai mendapat penanganan, dan warna urinenya pun kini kembali normal.

Setelah mendapat penanganan cepat untuk mengantisipasi reaksi yang ditimbulkan akibat kesalahan transfusi darah tersebut.

“Kami tinggal menunggu hasil laboratorium untuk memastikan kondisi pasien,” ujarnya. (wad/teraskabar)