Ekonomi Sulteng Tumbuh Dua Digit di TW I 2022, Masih Didominasi Industri Pengolahan

Palu, Teraskabar.id– Ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami pertumbuhan dua digit secara year on year di Triwulan (TW) I  2022.

Berdasarkan laporan BPS Sulteng, Ekonomi Sulteng TW I-2022 dibanding TW I -2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 10,49 persen.

“Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha,” kata Kepala BPS Sulteng Drs Simon Sapary, M.Sc.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Naik Lebih Dua Kali Lipat di TW II 2021

Ia menjelaskan, ekonomi Sulteng tumbuh dua digit karena didongkrak oleh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan, yaitu Transportasi dan Pergudangan. Dua lapangan usaha ini tumbuh sebesar 28,67 persen.

Sementara itu, Industri Pengolahan; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 15,61 persen, 6,10 persen dan 8,73 persen. Dan, ini juga mendorong ekonomi Sulteng tumbuh dua digit.

Baca juga : Pertumbuhan Laba Dua Digit, Minat Investor Asing terhadap Telkom Cukup Besar

Adapun struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku TW I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sulteng masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 36,91 persen. Selanjutnya, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 17,95 persen. Di urutan berikutnya adalah Pertambangan dan Penggalian sebesar 14,66 persen.

“Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Tengah mencapai 69,53 persen,” ujarnya.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Sulteng TW I-2022 dibanding TW IV-2021 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,09 persen.

Baca juga : PT Vale Memproduksi Nikel 13.827 Ton di TW I 2022

Kepala BPS Sulteng menjelaskan, kontraksi terjadi pada beberapa lapangan usaha, termasuk dua lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian yang terkontraksi masing-masing sebesar 3,22 persen dan 0,12 persen.

Lapangan usaha lain yang juga mengalami kontraksi adalah Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,01 persen; Konstruksi sebesar 3,23 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,34 persen; Real Estate sebesar 4,47 persen; Jasa Perusahaan sebesar 2,65 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 20,44 persen; Jasa Pendidikan sebesar 5,22 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,55 persen.

Sementara itu, lapangan usaha lainnya tumbuh positif, di antaranya Industri Pengolahan sebesar 5,35 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 3,06 persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,06 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,26 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 2,23 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 0,39 persen; dan Jasa Lainnya sebesar 0,49 persen. (teraskabar)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *