Palu, Teraskabar.id – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Novalina membuka secara resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Selat Makassar Summit 2024, Selasa (22/7/2024), di Hotel Sutan Raja Palu.
Mengawali sambutannya, Novalina menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dikoordinir oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng ini, sebagai langkah bersama dalam upaya meningkatkan pusat pertumbuhan laut yang efektif, berdaya saing dan ramah lingkungan di kawasan Selat Makassar.
Baca juga: Harap Dukungan KAHMI, Sulteng Siap Jadi Ketua Forum Kerjasama Selat Makassar
Selat Makassar masuk dalam kawasan antar wilayah yang meliputi lima provinsi, di antaranya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2020 tentang rencana zonasi kawasan antar wilayah selat Makassar tahun 2020.
Novalina menjelaskan, Perpres ini diterbitkan dengan pertimbangan penyelenggaraan perencanaan zonasi laut yang berada di kawasan antar wilayah. Beberapa provinsi harus dikelola secara bersama dengan baik, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya masing-masing daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
“Upaya ini diharapkan dapat berperan sebagai alat operasional dari rencana tata ruang laut serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan di kawasan Selat Makassar,” ujar Novalina.
Selain itu, Novalina menyampaikan prinsip dasar pengembangan kawasan Selat Makassar memadukan tiga konsep pembangunan kemaritiman, yaitu Industrialisasi sebagai pintu investasi, sinergitas dan kolaborasi antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta pembangunan berkelanjutan pengembangan kawasan Selat Makassar.
“Olehnya, pelaksanaan FGD kali ini merupakan bagian penting dalam pelaksanaan Selat Makassar Summit tahun 2024, sebagai upaya untuk menyatukan persepsi dan bentuk keseriusan Pemprov Sulteng atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah Selat Makassar Summit 2024”, terang Novalina.
Lebih lanjut Novalina menyampaikan, Selat Makassar juga memperhitungkan keterkaitan dan konektivitas dengan daerah di sekitar wilayah IKN.
“Sebagai daerah mitra Ibu Kota Nusantara yang saling terkait dan terkoneksi tidak hanya membutuhkan ketersediaan infrastruktur tetapi juga membutuhkan hubungan kerjasama sosial antar penduduk, hubungan kerjasama ekonomi yang saling mendukung dan menguatkan”, lanjutnya.
Terakhir Novalina berharap, para peserta dapat memberikan masukan dan gagasan yang konstruktif untuk memperkuat kerjasama antar provinsi yang berbatasan dengan Selat Makassar.
“Kita perlu bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kita,” harap Novalina.
Kegiatan ini dihadiri Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah, wali kota dan bupati se-Provinsi Sulawesi Tengah, staf ahli gubernur, asisten, kepala perangkat daerah, narasumber dan peserta FGD Selat Makassar Summit. (red/teraskabar)