Tolitoli, Teraskabar.id – Anggota Bawaslu Sulawesi Tengah (Sulteng) Rasyidi Bakri mengungkapkan ironi Pemilu berkualitas dengan kenyataan politik uang atau money politic yang memungkinkan terjadi di setiap tahapan Pemilu.
Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Sulteng ini menjelaskan praktik politik uang merupakan salah satu contoh yang kerap terjadi di setiap tahapan Pemilu. Dan, masalah ini yang berpotensi menurunkan kualitas demokrasi.
“Masalah yang seringkali kita temukan di tiap Pemilu adalah politik uang, dan ironisnya politik uang ini banyak yang menganggap sebagai sesuatu yang normal dalam Pemilu, hal-hal inilah yang akan mengancam kualitas demokrasi kita,” kata Rasyidi Bakry memaparkan materi tentang Pemetaan Potensi Pidana Pemilu, serta Isu-isu Krusial dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu 2024, Kamis (22/12/2022) di Tolitoli.
Baca juga : Sidak ke Bawaslu Sigi, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja Juga Dengarkan Kendala Jajarannya
Rasyidi di hadapan peserta kegiatan yang terdiri dari Gakkumdu Kabupaten Tolitoli, unsur kejaksaan dan kepolisian, akademisi, dan Panwascam Kabupaten Tolitoli, menyampaikan peran dan tanggung jawab Gakkumdu sebagai penegak keadilan Pemilu, sangat berpengaruh bagi keadaan rakyat kedepannya.
Menurutnya, baik buruknya nasib rakyat kedepan akan sangat ditentukan oleh Gakkumdu sebagai pengawas sekaligus penegak hukum Pemilu. Alasannya, karena jika Gakkumdu membiarkan praktik-praktik kecurangan dalam Pemilu merajalela maka hal itu akan berdampak pada keadaan rakyat kedepannya.
Agenda kegiatan yang dilaksanakan Bawaslu Tolitoli di salah satu Warkop di Kota Tolitoli tersebut dikemas dalam nuansa santai namun tidak mengurangi substansi dari kegiatan itu.
Baca juga : Menjaga Kualitas Demokrasi, Rasyidi : Masyarakat Harus Terlibat Aktif Lakukan Pengawasan
Rasyidi pada undangan Bawaslu Tolitoli itu, juga mengutip pernyataan dan arahan dari Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada kegiatan Konsolidasi Nasional Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta. Konsolidasi Nasional ini dihadiri oleh Bawaslu Se-Indonesia.
” Saya ingin mengutip dari arahan Pak Presiden ketika kegiatan Konsolidasi Nasional di Jakarta, Pak Jokowi sampaikan bahwa dalam menegakkan keadilan Pemilu, Bawaslu harus tegas, beliau ibaratkan kita (Bawaslu) ini seperti wasit dalam sebuah pertandingan, olehnya baik buruknya proses dan hasil dari sebuah pertandingan itu bergantung pada kualitas wasit yang mengawal pertandingan itu,” ujarnya. (teraskabar)