Rabu, 19 Maret 2025

Nomor Tiga Simbol Kemenangan, Cudy-Agusto Diuntungkan di Pilkada Sulteng 2024

Nomor Tiga Simbol Kemenangan, Cudy-Agusto Diuntungkan di Pilkada Sulteng 2024

Palu, Teraskabar.id – KPU Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar rapat pleno terbuka dengan agenda pencabutan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Sulteng 2024.

Tiga pasangan calon yang sebelumnya dinyatakan lolos ikut kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulteng yaitu, H. Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako, H. Ahmad Hi Ali-Abdul Karim Aljufri, dan Anwar Hafid-Reny A Lamadjido, hadir mengikuti prosesi pencabutan nomor urut paslon yang dilaksanakan di aula KPU Sulteng, Senin (23/9/2024).

Saat pencabutan nomor urut Paslon, Ahmad Hi Ali-Abdul Karim Aljufri memperoleh nomor urut 1, Anwar Hafid-Reny A Lamadjido memperoleh nomor urut 2, serta H. Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako yang juga merupakan petahana, memperoleh nomor urut 3.

Usai mencabutan nomor urut paslon, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, H Rusdy Mastura  dan Sulaiman Agusto Hambuako (Cudy SAH) menyambut suka cita perolehan nomor 3 tersebut.

Cudy – SAH menyebut bahwa angka keberuntungan 3. Bahkan, akan memudahkan duet Nasionalis Religius di masa kampanye dua hari ke depan. ‘’Alhamdulillah. Kita berharap sejak awal memperoleh nomor 3, supaya kita mudah kampanye,’’ kata petahana ke wartawan.

Baik Cudy dan Agusto sudah menyiapkan model dan strategi kampanye dengan nomor urut tersebut. Ia berharap masyarakat pendukung, loyalis, simpatisan dan masyarakat akar rumput mudah mengingat.

‘’Sejak semalam sudah kami bicarakan dengan Timses dan relawan. Dan doa saya dikabulkan,’’ kata mantan Wali kota Palu dua periode diamini Agusto.

Cudy SAH Ditantang Milenial

Sebelumnya, Ahad malam (22/9/2024), di Taman GOR Palu, Cudy – Agusto ditantang debat dengan anak muda, milenial dan Gen Z. Sekitar  ratusan milenial mengajak diskusi soal soal anak muda. ‘’Disebut muda bukan karena usia. Tapi karena pikiran pikirannya. Kalau model berfikirnya agresif, inklusif, dan pro aktif yang responsif. Banyak mengaku muda tapi ekskkusif. Tidak mau menerima ide luar. Konsevatif merespon sesuatu. Biar muda tapi pasti muka tua,’’ ujar Angga, mahasiswa Palu memberikan komentar di acara Tantang Cudy, difasilitasi Gerakan Akar Rumput (Gempur).

  Satlantas Polres Morowali Utara Menyita 130 Knalpot Brong

Cudy dalam kesempatan itu mendesak anak muda berfikir dan bertindak revolusionership. Mampu merubah mental blok yang berakar dari kebiasaan tidak baik. Berani mencoba sesuatu yang baru. Gagal bukan alasan untuk menyerah.

‘’Sejarah negeri ini merdeka karena motor anak muda. 1908, munculnya pikiran merdeka. 1928 mulai mengorganisir perjuangan. Mulai melawan penjajah. Sampai tiga anak muda mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan. Anak muda itu adalah perubahan. Lakukan,’’ tandasnya.

‘’Jangan menunggu diberikan. Harus berani merebut. Ubah cara pandang hipokrit. Lirik dunia dengan tidak biasa – biasa saja. Saya selalu membaca. Karena itu pikiran saya selalu terus mencari inspirasi. Saya punya tiga ribuan buku. Silahkan datang kalau mau membaca datang ke rumah,’’ sebut suami Vera Rompas itu. *