Palu, Teraskabar.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menargetkan revitalisasi Pasar Inpres Manonda Palu paling lambat pada 2024. Revitalisasi pasar tradisional terbesar di Kota Palu itu akan direvitalisasi Pemkot karena dianggap sebagai penggerak roda ekonomi bagi pelaku ekonomi menengah ke bawah.
“Saya pikir untuk bangun Pasar Inpres Manonda lebih penting dibandingkan Mall Tatura,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid pada Dialog Publik Membangun Sinergitas Masyarakat Sulawesi Selatan dengan Pemerintah dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Jumat malam (20/1/2023) di Warkop Bangopi Jalan Setia Budi Kota Palu.
Olehnya, berdasarkan penilaian tersebut, mengupayakan pembangunannya sudah bisa dilakukan di awal tahun 2024. Dengan cacatan katanya, revitalisasi pasar tradisional terbesar di Kota Palu ini masih menunggu putusan Mahkamah Agung (MA).
Baca juga : Polisi Mulai Menyelidiki Penyebab Kebakaran Pasar Manonda Palu
“Moga moga dalam waktu dekat ini sudah keluar (putusannya) sehingga kalau bisa keluar dalam waktu dekat ini, supaya nanti di perencanaan sudah bisa kita anggarkan di perubahan tahun ini,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan Pemkot Palu sangat berkeinginan untuk segera merevitalisasi Pasar Manonda namun alas hukum untuk merevitalisasi pasar harian terbesar di Kota Palu belum keluar.
“Untuk Pasar Inpres, mohon bersabar pak. Kita tinggal menunggu putusan Mahkamah Agung,” kata Hadianto Rasyid.
Wali Kota Palu optimistis, Pemerintah Kota Palu akan diberi kesempatan untuk bisa mengambil alih Pasar Inpres Manonda, menyusul putusan Pengadilan Negeri (PN) Palu dan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah memberi kesempatan kepada Pemkot Palu mengambil alih pasar tersebut.
“Alhamdulillah kemarin, dari putusan PN hingga PT, Kota Palu diberi kesempatan untuk bisa mengambil pasar itu,” ujar Hadianto.
Hadianto menambahkan, bila putusan MA nantinya memenangkan pihak Pemkot Palu, maka pihaknya baru bisa mengintervensi semuanya terkait Pasar Inpres Manonda.
“Kalau dari MA nanti kita bisa berhasil, maka baru lah pemerintah kota Palu bisa mengintervensi semua,” ujarnya.
Intervensi dalam hal ini kata Hadianto, bukan cuma pada tataran mengatur pengelolaannya semata, tetapi sudah bisa membangun pasar yang representatif buat masyarakat Kota Palu. (teraskabar)