Tolitoli, Teraskabar.id – Kepala Seksi P2 HTP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanpanhor) Kabupaten Tolitoli, Nur Aini menangis saat dilakukan pemeriksaan pihak Kejaksaan terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli) atas bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Combain senilai Rp170 juta dari Kelompok Tani.
Pemeriksaan terhadap yang bersangkutan karena diduga menjadi perantara penerimaan pungli senilai Rp170 juta, yang diterimanya dari Kelompok Tani Marennu, penerima bantuan Alsintan Combain tahun 2024 di Desa Lantapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli.
Baca juga: Kelompok Masyarakat Berprestasi di Tolitoli Diberikan Hadiah Alsintan
Kepala Seksi P2HTP itu diperiksa penyidik kejaksaan bersama kepala dinasnya, Ellya HP Sagala belum lama ini.
Dihadapan penyidik, ke duanya selalu berbelit-belit saat dilakukan pemeriksaan.
” Dua orang itu, kepala seksi dan Kadis pertanian jawabannya berbelit-belit saat ditanya penyidik, Kasi P2HTP nangis waktu diperiksa,” tutur sumber yang meminta namanya tidak mau disebutkan kepada media ini.
Kepala Distanpnhor Tolitoli, Ellya HP Sagala diperiksa hampir seharian di ruang penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Tolitoli belum lama ini
Pemeriksaan terhadap seorang Kepala Distanpanhor Tolitoli itu berkaitan dengan dugaan Pungutan Liar (Pungli) sebesar Rp170 juta dari Kelompok Tani (KT) yang menerima bantuan alat mesin panen (Combain) pada Februari silam.
Baca juga: Anggota Kelompok Tani di Lantapan Tolitoli Setor Rp170 Juta Untuk Terima Bantuan Mesin Panen
Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang diberikan oleh pihak dinas tersebut diketahui berpindah tangan dari ketua KT Marennu, Ibrahim kepada anggotanya sendiri yang bernama Sudirman alias Udi.
” Sudirman ambil Combain itu dari tangan saya, alasannya dia ba’ setor Rp170 juta sehingga bantuan tersebut diberikan pihak dinas,” tutur Ibrahim dengan dialek lokal.
Ibrahim mengaku yakin bahwa bantuan alat mesin panen yang diberikan kepada KT Marennu di Desa Lantapan Kecamatan Galang telah dibayar sebesar Rp170 juta oleh anggotanya karena mendapat kekuatan dari kepala Distanpnhor Tolitoli, Ellya HP Sagala, bahwa bantuan tersebut ditujukan kepada Sudirman, bukan atas nama KT Marennu.
” Waktu saya menghadap, ibu Kadis bilang bantuan Alsintan itu ditujukan untuk Sudirman menggunakan proposal karena persetujuan Kadis,” cerita Ibrahim.
Baca juga: Pungli Masih Sering Terjadi di Pemkot
Sementara, Direktur LSM Bumi Bakti, Ahmad Pombang, mengapresiasi pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tolitoli yang melakukan pemeriksaan terhadap seorang anggota kelompok tani penerima bantuan Combain yang mengaku menyetor Rp170 ke pihak tertentu.
” Kalau bisa bantuan Alsintan yang diberikan kepada para kelompok tani di Tolitoli semua harus ditelusuri, kelompok tani di desa Lantapan itu menjadi pintu masuk,” pinta Ahmad Pombang.
Pemberian bantuan Alsintan berupa mesin panen dan mesin pengolahan yang diterima sejumlah kelompok tani di Tolitoli umumnya bukan dikelolah bersama-sama anggota kelompok, tetapi hanya untuk kebutuhan pribadi.
” Siapa yang menyetor uang, dialah yang mengoperasikan bantuan Alsintan, baru hasilnya puluhan juta setiap musim panen, makanya banyak kelompok tani yang rebutan bayar membayar untuk dapatkan bantuan,” tutup Ahmad Pombang (ram/terakabar).