Tolitoli, Teraskabar.id– Ketua Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Tolitoli Fahrul Baramuli geram sekaligus menyesalkan langkah penyidik Polres Tolitoli menghentikan proses penyelidikan dugaan penimbunan minyak goreng yang ditemukan di gudang milik Toko Sejahtera di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
“Kami sesalkan secepat itu penyidik menghentikan penanganannya, seharusnya penyidik juga memeriksa semua pemilik swalayan dan pihak Dinas Perdagangan Tolitoli, baru kemudian menyimpulkan apakah ada unsur pelanggarannya atau tidak,” kata Fahrul Baramuli kepada media ini, Jumat (18/3/2022).
Fahrul menegaskan, seharusnya penyidik tidak secepat itu menghentikan penyelidikan karena fakta- fakta yang menjurus ke unsur pidana sudah kelihatan.
Baca juga : 26 Ton Minyak Goreng Ditemukan di Gudang Toko Sejahtera, Kapolres Tolitoli Akan Usut Tuntas
Fakta-fakta tersebut kata Farul, pertama, kenapa pemilik gudang sudah beberapa hari menyimpan stoknya sementara kelangkaan terjadi di mana- mana.
Selanjutnya, pada saat operasi pasar yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Tolitoli, pemilik gudang tidak menyerahkan semua stok yang ada. Bahkan, sejumlah swalayan yang ada di Tolitoli ketika mau membeli minyak goreng kepada pemilik gudang Toko Rukun Sejahtera, alasannya saat itu stok lagi kosong. Padahal, setelah ditemukan masih ada sekitar 1.400 lebih kardus minyak goreng yang tersimpan.
Baca juga : Polda Sulteng Segera Tetapkan Tersangka Penimbunan Minyak Goreng
Fahrul juga menjelaskan, ada pengakuan pemilik gudang bahwa stok minyak goreng yang tersimpan, dibeli masih dengan harga subsidi, dan akan dijual dengan harga non subsidi atau melewati harga HET.