Palu, Teraskabar.id– 3.600 unit hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak bencana gempa, likuefaksi, dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), belum terbangun hingga memasuki tahun ke empat pasca bencana 28 September 2018.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), dari perhitungan warga yang terdampak bencana gempa, likuefaksi dan tsunami di Kota Palu, tercatat sebanyak 6.504 jiwa. Sementara dari jumlah tersebut, yang sudah dilakukan verifikasi atau terverifikasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sebanyak 5.600 jiwa.
Dan dari jumlah tersebut, yang sudah terealisasi atau sudah terbangun sebanyak 2000-an.
Baca juga : Wagub Sulteng Meninjau Huntap Persiapan Kunker Wapres Ma’ruf Amin
“Sisa yang belum terbangun sebanyak 3.600 unit Huntap. Data ini merupakan data calon penerima huntap yang sudah terverifikasi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Ir Preslei Tampubolon, Selasa (17/5/2022).
Saat ini lanjutnya, proses penyediaan lahan secara umum sudah selesai. Pemkot Palu menurutnya, sudah melengkapi berkas warga terdampak dan masyarakat sekitar yang menyatakan kepemilikan lahan yang bersertifikat, juga melakukan pendekatan kepada masyarakat terkait rencana Huntap I Talise.
Baca juga : Lahan Huntap Tondo II Tak Tuntas, Pembangunan Dipindahkan ke Pombewe Sigi
Dengan demikian, Pemkot Palu sudah melaksanakan dengan memenuhi aturan undang-undang dan administrasi.
1 komentar