Palu, Teraskabar.id – Meski belum resmi dibuka, peta kompetisi menuju kursi Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tengah mulai menampakkan warna.
Aroma kompetisi dan strategi politik mulai menyeruak, seiring beredarnya nama-nama kandidat yang disebut berpeluang kuat. Namun, satu nama yang sejak awal disebut sebagai kuda hitam justru meredam spekulasi: Mohamad Irwan Lapatta.
Ditemui di kediamannya, Irwan yang menjabat sebagai Ketua DPC Golkar Kabupaten Sigi dan juga Ketua DPD Kosgoro Sulteng, memilih kalimat tenang namun bernada tajam saat dimintai komentarnya soal kemungkinan maju dalam Musyawarah Daerah (Musda) mendatang.
“Saya belum ada pemikiran ke sana. Saya mengetahui dinamikanya besar. Bukan karena tidak mampu, tapi untuk sekarang saya memilih fokus di bidang lain,” kata Irwan.
Alih-alih menyatakan ambisi pribadi, Irwan justru menegaskan dukungan penuh kepada petahana, Arus Abdul Karim, yang menurutnya masih layak didorong melanjutkan satu periode lagi meski sudah dua kali menjabat.
“Saya masih mendukung Pak Arus. Beliau berhasil menaikkan posisi Golkar di DPR dari wakil ketua jadi ketua. Di Pilkada, Golkar menang di sembilan kabupaten/kota, bahkan perolehan suara Golkar di Pileg naik signifikan, dari satu jadi dua kursi di pusat,” ungkapnya pada Sabtu (11/5/2025) malam.
Bagi Irwan, capaian itu cukup untuk menjadi landasan permohonan diskresi kepada DPP Partai Golkar, sebuah jalur khusus bagi kader yang dinilai masih relevan untuk memimpin meski secara aturan telah menjabat dua periode.
“Dalam AD/ART memang dua periode. Tapi ada yang namanya diskresi. Dan kalau kita bicara syarat, Pak Arus masih sangat layak untuk didiskresikan. Kepemimpinan beliau terbukti. Meski tak sempurna, dinamika itu wajar dalam manajemen organisasi,” ujarnya.
Irwan bahkan menyarankan agar kader-kader Golkar menyampaikan sikap terbuka mendukung Arus untuk satu periode tambahan, demi kesinambungan dan stabilitas partai di tengah persaingan politik yang kian keras.
“Ini bukan soal tidak ada calon lain yang layak. Tapi Golkar butuh kontinuitas. Pak Arus bisa menjadi pengantar untuk periode selanjutnya agar partai ini mencapai hasil maksimal,” lanjut Irwan.
Saat ditanya soal munculnya nama Imelda Liliana Muhidin sebagai kandidat alternatif yang tengah digadang-gadang, Irwan menanggapinya diplomatis namun menyisipkan standar ketat untuk calon pemimpin partai.
“Itu hak beliau. Silakan saja maju. Tapi menurut saya, memimpin Golkar bukan sekadar pernah menjadi bendahara. Kita bicara soal pengalaman manajerial, bukan hanya menjadi pelengkap struktur,” sindir Irwan tanpa menyebut nama langsung.
Menurutnya, Golkar adalah “kapal besar” dengan 12 kabupaten dan satu kota di dalamnya. Butuh pemimpin yang tidak hanya populer, tapi benar-benar teruji dalam memimpin organisasi politik berskala besar.
“Kalau hanya jadi pengurus, semua orang bisa. Tapi memimpin, mengendalikan dinamika internal, menyatukan banyak kepala di satu arah, itu hal lain. Itu pengalaman berat. Dan tidak semua orang memilikinya,” tegas Irwan.
Ia menyebut bahwa dalam kondisi politik saat ini, Golkar membutuhkan pemimpin dengan ide besar dan strategi jangka panjang untuk menjawab tantangan elektoral ke depan.
“Golkar harus punya nahkoda yang kuat. Yang bisa membaca peta politik nasional dan lokal, dan menyatukan kekuatan. Saya pikir itu belum terlihat dari nama-nama calon sejauh ini beredar,” ucapnya.
Meski menyatakan belum tertarik maju, pernyataan Irwan sekaligus menunjukkan bahwa ia memahami betul medan dan kriteria kepemimpinan Golkar.
Tidak sedikit yang menilai, Irwan tengah memainkan strategi “low profile high impact” menunggu momentum sekaligus mengukur kekuatan di lapangan.
Dalam konteks politik, menolak di awal bukan berarti menutup pintu selamanya. Justru bisa jadi bagian dari kalkulasi untuk menghindari serangan dini dan membangun simpati dari arus bawah.
“Saya tidak menutup mata terhadap dinamika yang ada. Tapi untuk sekarang, saya lebih memilih mendukung kepemimpinan yang sudah terbukti, dan menjaga kekompakan partai agar tidak terpecah lebih awal,” pungkas Irwan. (red/teraskabar)