Palu, Teraskabar.id – Himpunan Mahasiswa Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako (HIMAKIM FMIPA UNTAD) Palu menghadirkan inovasi baru dalam proses pengkaderan melalui acara bertajuk “HIMAKIM EXPO”.
Kegiatan ini mengubah paradigma masyarakat luas tentang pengkaderan organisasi mahasiswa yang dikenal keras dengan mempromosikan pendekatan tanpa kekerasan dan berbasis inovasi serta pengembangan potensi berdasarkan basic keilmuan yang dimiliki mahasiswa baru.
Baca juga: BRM FMIPA Untad Gelar FGD, Mendorong Mahasiswa Publikasikan Tugas Akhir
HIMAKIM EXPO yang dilaksanakan pada tanggal 24 November 2023 lalu, bukan hanya sekedar acara penerimaan kader, tetapi juga suatu wadah bagi mahasiswa baru untuk mengeksplorasi berbagai aspek kemahasiswaan dan mengembangkan potensi.
Dengan mengusung semangat inklusivitas, HIMAKIM FMIPA UNTAD yang diwakili oleh BPP yang bertugas mengelola setiap aspek pengkaderan memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berekspresi tanpa merasa terdiskriminasi dalam prosesnya.
Ketua umum HIMAKIM FMIPA UNTAD, Fitri, mengungkapkan bahwa ide HIMAKIM EXPO muncul sebagai jawaban atas kekhawatiran akan adanya kekerasan dalam proses penerimaan kader yang sering terjadi di berbagai perguruan tinggi.
“Kami ingin mengubah paradigma masyarakat luas tentang konsep pengkaderan yang dapat menciptakan kader yang berkulitas melalui pemanfaatan dan peningkatan kualitas diri kader melalui kegiatan yang inovatif,” kata Fikri kepada media ini, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Penggunaan Bahan Kimia di Tambang Poboya Didemo Warga
“HIMAKIM EXPO bukan hanya tentang kegiatan semata, tetapi tentang membuka pintu bagi semua mahasiswa untuk menemukan minat dan bakat mereka, khususnya di bidang kimia,” tambahnya.
Expo Kali ini katanya, menghadirkan berbagai kegiatan seperti, workshop, pentas seni dengan kegiatan inti meliputi pameran ilmiah hasil karya calon kader HIMAKIM FMIPA UNTAD dengan serangkaian inovasi berupa sabun cair dari VCO dan bunga telang, hand sanitizer dan parfum berbasis kulit jeruk, pupuk dari tongkol jagung serta eskrim ubi banggai.
Salah satu peserta, Fahmi Pramudia Tumakaka, menuturkan pendapatnya mengenai kegiatan ini.
“Saya sangat senang dengan konsep pengkaderan ini. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya fokus pada penerimaan materi, HIMAKIM EXPO memberi kami kesempatan untuk benar-benar merasakan atmosfer organisasi ini sekaligus memahami ilmu kimia itu sendiri dan menentukan sejauh mana kita dapat berkontribusi,” ujarnya.
Baca juga: Ciptakan Ekosistem Voucher Games Digital, Finnet Kerja Sama dengan E2Pay Razer
Dengan mengusung semangat inklusivitas dan tanpa kekerasan, HIMAKIM EXPO tidak hanya mematahkan tradisi pengkaderan yang keras, tetapi juga membuka pintu bagi mahasiswa baru untuk belajar tentang ilmu kimia serta pengaplikasiannya, membangun kemitraan yang positif dengan organisasi, dan bersama-sama mewujudkan kemahasiswaan yang berkualitas dan berdaya saing.
Sementara itu, dosen Program Studi S1 Kimia FMIPA UNTAD, Dr. Bambang Sardi mengatakan, kegiatan pengkaderan mahasiswa Kimia yang dibagian tahapannya terdapat penciptaan produk inovasi, merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Kegiatan seperti ini lanjutnya, diharapkan dapat diadopsi oleh program-program studi lainnya, khususnya dalam lingkungan UNTAD.
“Dari kegiatan HIMAKIM EXPO ini juga dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta untuk memperkenalkan inovasi mahasiswa dalam lingkungan Universitas Tadulako,” ujarnya. (***/teraskabar)
semoga Himpunanku terus melakukan inovasi dan menjadi contoh untuk Himpunan lain
Upgrading salah satu pengkaderan yang ada di himpunan mahasiswa kimia yang dimana pengkaderan bukan hanya sekedar perpeloncoan melainkan bisa menciptakan sebuah produk