Lahan Pertanian Hancur, Ratusan Petani Desa Bou Donggala Minta Tutup Tambang Galian C

Ratusan petani Desa Bou yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), berunjuk rasa di depan kantor desa setempat, Senin (16/12/2024). Foto: Djalu

Donggala, Teraskabar.id – Ratusan petani Desa Bou yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), berunjuk rasa di depan kantor desa setempat, Senin (16/12/2024). Para petani meminta pemerintah desa menutup tambang galian C yang dinilai merusak lahan pertanian warga.

Dalam aksinya, massa membekali diri dengan berbagai poster dengan beragam tulisan di antaranya “Tutup Galian C”. Tambang Galian C Perusak Lahan Warga” “DPRD Donggala Dengar dan Lihat Jeritan Warga Sojol” dan beberapa tulisan sebagai bentuk aksi protes.

Koordinator aksi, Burhan Bidu, kepada media ini menyampaikan, mendesak pemerintah, baik desa Bou, hingga gubernur Sulawesi Tengah untuk menutup tambang galian c yang sudah ada dan menolak rencana tambang galian C yang akan masuk karena sangat berdampak terhadap petani.

Ratusan petani Desa Bou yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), berunjuk rasa di depan kantor desa setempat, Senin (16/12/2024). Foto: Djalu

“Kami masyarakat Bou minta tambang yang sudah beroperasi ditutup. Kami juga menolak tambang galian C yang baru. Dampak yang dihasilkan sekitar ribuan (pohon) kelapa jatuh ke sungai, meminta perusahaan untuk segera mengganti rugi,” katanya, Selasa (17/12/2024).

“Kami masyarakat juga meminta galian C ditutup sementara sampai kami dipertemukan dari pihak perusahaan dan pemerintah setempat,” sambungnya.

Menurut Burhan, aksi mereka bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya, para petani sudah melakukan unjuk rasa di depan kantor Desa Bou, namun hal itu tidak ditanggapi oleh pemerintah desa dan kecamatan.

“Kami sudah dua kali turun aksi, tidak pernah ada ketemu, dengan kades dan camat,” sesalnya.

Menurut Burhan, keberadaan tambang galian C di Desa Bou telah merusak sungai dan lahan pertanian produktif milik warga. Ia berharap penerintah dapat mendengar aspirasi masyarakat petani Desa Bou dan beberapa desa lainnya yang terdampak dengan aktivitas galian C tersebut. (red/teraskabar)

  KPU Parimo Tetapkan 40 Calon Terpilih Anggota DPRD Hasil Pemilu 2024
Terkait