Palu, Teraskabar.id – Oknum pembina pondok pesantren di Palu, Sulawesi Tengah, dengan inisial AR alias Ustadz A, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang santriwati. Kejadian ini terjadi pada bulan Februari 2023 dan terjadi beberapa kali hingga kejadian terakhir pada tanggal 4 Maret 2023 di Pondok Pesantren Jalan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.
Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah, dalam konferensi pers, Jumat (16/6/2023) di Mapolresta Palu, menjelaskan bahwa kasus dugaan persetubuhan anak di bawah umur atau pelecehan seksual ini dimulai ketika orangtua korban memasukkan anaknya ke Pondok Tahfidz Jalan Malonda, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi pada tanggal 6 Januari 2023.
Baca juga: Oknum Kades di Parimo Ditangkap Polisi karena Diduga Setubuhi Remaja Putri
“Orangtua korban berharap anaknya dapat melanjutkan program menghafal Quran. Sebelumnya, korban pernah mondok di sebuah pondok pesantren di Desa Kalora, Kabupaten Poso,” kata Kapolresta didampingi Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Ferdinand E. Numbery S.IK, MH.
Namun, korban mengalami tindakan persetubuhan dari pelaku, Ustadz A, sekitar pertengahan bulan Februari 2023 sekitar pukul 02.00 Wita di kebun pisang belakang pondok. Saat itu, korban sedang mengaji untuk mengejar hapalan Quran. Pelaku muncul dari ruang belakang dan memberi isyarat kepada korban agar mendekat, tetapi korban mengacuhkannya. Pelaku kemudian memanggil korban dan mengancam akan membongkar aib korban bersama pacarnya kepada orangtua korban. Pelaku memanfaatkan motif ini untuk memaksa menyetubuhi korban.
Baca juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Gadis Keterbelakangan Mental di Morowali Diambilalih Polda Sulteng
Kejadian serupa terulang beberapa kali di lokasi yang sama. Persetubuhan paksa kedua terjadi sekitar pukul 04.00 Wita pada subuh hari beberapa hari setelahnya. Kasus persetubuhan paksa berlanjut pada malam hari berikutnya di pohon pisang belakang pondok. Kejadian keenam terjadi pada tanggal 3 Maret 2023 sekitar pukul 11.30 Wita di kamar kosong, di mana saat itu hanya ada tiga santriwati termasuk korban. Kejadian ini juga berlanjut keesokan harinya, tepatnya tanggal 4 Maret 2023 sekitar pukul 04.00 Wita.