Palu, Teraskabar.id – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) Bonny Hardi Putra menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah per 28 Februari 2025 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
“Perkembangan industri perbankan, terutama pada penyaluran kredit UMKM mengalami peningkatan dengan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman,” kata Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra kepada sejumlah awak media, Jumat (31/1/2025).
Pada posisi 28 Februari 2025 kata Bonny, penyaluran kredit kepada UMKM mencapai Rp17,93 triliun atau tumbuh 13,05 persen (yoy) dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar Rp15,86 Triliun.
Secara bulanan (m to m), total penyaluran kredit UMKM melalui perbankan menunjukkan tren positif. Pada Bulan Juli 2024, penyaluran kredit UMKM tercatat Rp16,74 Triliun, kemudian pada Bulan Juli 2024 tumbuh menjadi Rp16,85 Triliun. Begitupula pada Bulan September 2024 tercatat Rp17,54 Triliun. Kemudian di posisi 31 Oktober 2024 menjadi Rp17,76 triliun, dan November 2024 mencapai Rp17,77 Triliun dan Desember 2024 sebesar Rp17,83 Triliun. Memasuki awal tahun 2025, penyaluran kredit UMKM sebesar Rp17,66 Triliun, mengalami penurunan dibanding akhir tahun 2024. Namun, pada bulan Februari 2025, penyaluran kredit UMKM kembali meningkat, menjadi Rp17,93 Triliun.
Kualitas NPL pada posisi 28 Februari 2025 masih terjaga sebesar 2,81 persen atau masih di bawah threshold 5 persen. Kualitas NPL ini menunjukkan tren pelemahan dibanding bulan sebelumnya, yakni 2,71 persen. Pelemahan kualitas NPL sudah terlihat sejak akhir tahun 2024 dan terus berlanjut hingga Februari 2025.
“Walau demikian, rasio kredit UMKM bermasalah di Sulteng masih pada level aman,” ujar Bonny.
Secara umum, total kredit perbankan di Sulteng pada posisi 28 Februari 2025, tercatat Rp60,73 Triliun atau tumbuh 16,32 % persen secara year on year (yoy) dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar Rp52,21 Triliun.
Secara bulanan (m to m), total penyaluran kredit perbankan di Sulteng mengalami perlambatan. Pada akhir tahun 2024, penyaluran kredit perbankan tercatat Rp61,05 Triliun. Memasuki awal tahun 2025, penyaluran kredit tercatat Rp60,77 Triliun. Selanjutnya posisi 28 Februari 2025 tercatat Rp60,73 Triliun. (red/teraskabar)