Palu, Teraskabar.id – PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) mulai beroperasi hari ini, Selasa (17/1/2023), setelah sempat tak beroperasi selama dua hari, yaitu sejak Ahad (15/1/2023) hingga Senin (16/1/2023), usai insiden rusuh akibat bentrok antara pekerja China dengan pekerja lokal.
Bentrok tersebut menimbulkan dua korban jiwa masing-masing seorang pekerja asal China inisial XE (30) dan seorang pekerja lokal inisial MS (19) asal Pare-pare Sulawesi Selatan. Selain itu, 71 pekerja lokal diamankan dan untuk sementara, 17 orang di antaranya sudah ditetapkan tersangka karena dianggap sebagai provokator insiden kerusuhan.
Baca juga : Korban Bentrok Karyawan GNI; Kabid Humas Polda Sulteng: Dua Meninggal, Bukan Tiga Orang
Keputusan kembali memulai operasional pasca-bentrok antar pekerja China dengan pekerja lokal ditempuh pihak PT GNI dengan mempertimbangkan adanya pengamanan dari TNI Polri. Ratusan personel TNI dan Polri dikerahkan untuk pengamanan.
Terlebih lagi, sehari sebelumnya, Senin (16/1/2023), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan industri pengolahan nikel (smelter) PT GNI di Morowali Utara, Sulteng akan kembali memulai kegiatan operasional pada esok hari (Selasa, 17 Januari 2023).
“Jadi keputusan untuk beroperasi kembali ini diputuskan oleh perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa operasional kembali,” kata Kapolri dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Baca juga : Polisi Tetapkan 17 Tersangka Kerusuhan PT GNI, Seluruhnya Pekerja Lokal