Dua Bocah Kakak Beradik Ditemukan Mengapung di Sungai Singkoyo Banggai

Banggai, Teraskabar.id – Dua bocah kakak beradik yang tenggelam di Sungai Singkoyo, Desa Jaya Kencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, akhirnya berhasil ditemukan, Senin (22/5/2023).

Bocah bernama Afkar (9)  ditemukan dalam posisi mengapung dengan kondisi meninggal dunia sekitar pukul 13.35 Wita. Bocah pria ini  ditemukan pada jarak kurang lebih 1,3 kilometer dari lokasi awal kejadian dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Toili dengan menggunakan ambulance.

Baca jugaPetani Kakak Beradik di Morut Kooperatif terhadap Putusan MA, Perjuangan Tetap Berlanjut

Selanjutnya Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap Zifa (11), kakak kandung Afkar.

“Pada pukul 16.35 Wita, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban kedua dengan posisi mengapung dan meninggal dunia. Bocah wanita ini ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi penemuan korban pertama dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Toili dengan menggunakan ambulance,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andreas Hendrik Johannes, Senin (22/5/2023).

Baca jugaBocah Tercebur di Pantai Lantibung Banggai Laut Ditemukan Mengapung

Usai menemukan kedua bocah anak pasangan Kusnandar dan Fitrianti tersebut, Tim SAR Gabungan bersama keluarga, aparat desa dan kecamatan memutuskan operasi SAR dinyatakan selesai, Senin (22/5/2023) pukul 16.50 Wita. Selanjutnya, seluruh unsur potensi SAR dikembalikan ke satuan masing- masing.

Sebelumnya, dua bocah inisial Zifa (11) dan Afkar (9) hanyut terseret arus sungai Singkoyo Desa Jaya Kencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai pada Ahad (21/5/2023) sekitar pukul 14.30 WITA.

Baca jugaSepekan Tak Pulang ke Rumah, Lansia asal Pamona Selatan Poso Ditemukan Mengapung di Sungai

Kedua bocah kakak beradik anak pasangan Kusnandar dan Fitrianti tersebut terseret arus arus sungai setelah salah seorang di antaranya, Afkar turun mandi di sungai.

Sebelum bocah pria ini turun mandi di sungai, dia mengambil ancang ancang lantas berlari dan melompat terlalu jauh ke tengah sungai, di mana kondisi arus sungai saat itu sedang kencang karena banjir.

“Korban tidak bisa berenang sehingga korban tenggelam dan hanyut, hanya kelihatan tangan di atas air,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Anderias Hendrik Johannes melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Ahad malam (21/5/2023).

Baca jugaBocah Empat Tahun Terjatuh ke Laut saat Bermain di Tanggul Pesisir Pantai Lantibung Balut

Salah seorang rekan bocah tersebut inisial Ad yang juga merupakan saksi atas insiden ini, berteriak minta tolong saat menyaksikan korban hanyut terseret arus sungai.

Sehingga, kakak korban inisial Zifa mengejar adiknya untuk menolong dengan terjun juga ke sungai. Namun, bocah perempuan ini juga ikut hanyut terseret arus sungai.

Pihak Basarnas Palu baru menerima informasi tersebut pada pukul 17.45 Wita dari Kapolsek Toili, Nanang Afriko.

Baca jugaTenggelam di Sungai Singkoyo, Pencarian Dua Bocah Kakak Beradik Dilanjutkan Hari Ini

Setelah informasi tersebut diterima personil Pos SAR Luwuk yang berjumlah 6 orang, langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian dengan estimasi tiba di lokasi kejadian pada pukul 20.00 WITA, di mana perjalanan ditempuh selama 2 jam perjalanan darat.

“Pihak kami baru dapat info sore tadi dan saat ini tim sudah berada di lokasi kejadian,” kata Andrias. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *