Palu,Teraskabar.Id – Kepala Balai Jalan Nasional (BJN), Arief Syarif Hidayat angkat bicara menyikapi keluhan sebagian pengguna jalan yang terjebak macet saat penutupan jalan nasional Trans Sulawesi di Desa Tampemadoro, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menurut Arief, penutupan jalan tersebut hanya bersifat sementara karena sedang pengerjaan untuk peningkatan kualitas jalan.
Baca juga: Bupati Parimo Kesal Kegiatan Dikerjakan Sesuai Aturan Masih Dicari Kesalahannya
Setelah pengerjaannya rampung, Arif memastikan aksesbilitas waktu tempuh akan berkurang dan para pengguna jalan akan merasa nyaman saat melintas di ruas jalan tersebut.
“Insya Allah, setelah selesai masyarakat akan nyaman. Aksesbilitas waktu tempuh berkurang, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” kata Arief dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (11/7/2023).
Peningkatan kualitas jalan dilakukan di Desa Tampemadoro kata Arief, karena lebar jalan sebelumnya tak memungkin kendaraan berbadan lebar untuk bersisian, terutama pada ruas jalan di titik sisi kanan ruas jalan terdapat jurang. Sehingga, ketika bersimpangan pada ruas jalan yang terdapat jurang, akan menyulitkan para pengendara kendaraan berat untuk melintas.
Baca juga: Gubernur Sulteng Batal Live di tvOne karena Terjebak Macet
” Jalan hanya 4,5 meter sampai dengan 5 meter, dia kendaraan berat bersimpangan sisi kanan jurang. Mudah-mudahan sudah selesai lebih menikmati dari aspek segalanya,” tulis Arief melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, informasi yang diperoleh media ini dari Balai Jalan Nasional khususnya pada Satuan Kerja Wilayah II dan PPK 2.6 koridor Maleali – Kotaposo hingga Tagolu, Tentena sampai Taripa, anggaran yang dikucurkan sekitar Rp66,6 Miliar pada Long segment 2023.
Baca juga: Ratusan Kendaraan Terjebak Longsor di Jalan Trans Sulawesi Desa Enu Donggala
Pada ruas Tagolu hingga Tentena, Kabupaten Poso, pekerjaan preservasi yang terpantau adalah pada titik penanganan longsoran di Desa Watuawu, serta pada ruas titik Desa Tampemadoro – Desa Kuku berupa pekerjaan katingan pelebaran jalan yang sempit dan berbahaya rawan kecelakaan lalu-lintas. ( ***/mardi/teraskabar)