Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Dua Kota di Ukraina

Gencatan senjata diberlakukan di Kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina untuk memberikan kesempatan pada warga sipil untuk mengungsi. Rusia mengumumkan gencantan senjata di dua kota di Ukraina. Nampak tentara Rusia memasuki kota Mariupol di mana akan berlaku gencatan senjata.Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA

Jakarta, Teraskabar.id – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata di dua kota di Ukraina: Mariupol dan Volnovakha, Sabtu (5/3/2022). Gencatan senjata diputuskan untuk memberi kesempatan penduduk dari dua kota yang terkepung untuk mengungsi.
“Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia menyatakan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha,” katanya, dilansir AFP, Sabtu (5/3/2022), dikutip dari CNN Indonesia.
Pengumuman itu muncul setelah Wali Kota Mariupol Vadim Boychenko mengatakan bahwa kota itu berada di bawah blokade oleh pasukan Rusia setelah berhari-hari menghadapi serangan tanpa ampun.
Saat mengepung Mariupol selama berhari-hari, pasukan Rusia telah memutus aliran listrik, makanan, air, pemanas, dan transportasi di tengah musim dingin. Hal ini kerap dibandingkan dengan blokade Nazi di Leningrad dalam Perang Dunia II.
“Untuk saat ini, kami mencari solusi untuk masalah kemanusiaan dan semua cara yang mungkin untuk mengeluarkan Mariupol dari blokade,” kata Boychenko, menyerukan gencatan senjata dan koridor kemanusiaan untuk makanan dan obat-obatan.
Sejak tentara Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, sejumlah kota di Ukraina sudah diserang sehingga menewaskan ratusan warga sipil dan menyerang pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa.
Invasi tersebut telah menuai kecaman dan sanksi berat dari negara-negara Barat yang menyeimbangkan hukuman Kremlin dengan kekhawatiran eskalasi berbahaya.
Pengungsi dari Ukraina saat ini tercatat ada 1,2 juta orang. Lebih dari separuhnya atau 650 ribu mengungsi ke negara terdekat yakni Polandia. ***

  Tolak Tuntutan Gencatan Senjata, Netanyahu Keras Kepala Ingin Serang Rafah
Terkait