Gaza, Teraskabar.id – Kantor media pemerintah mengatakan bahwa militer pendudukan Israel membunuh Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh, yang bertugas berkoordinasi dengan suku-suku tersebut dan UNRWA untuk membawa dan mengamankan bantuan kemanusiaan ke Gaza utara.
Kantor media dalam pernyataan persnya menegaskan, bahwa tentara pendudukan Israel melakukan kejahatan baru hari ini, Senin (19/3/2024),menyusul pembunuhan terhadap Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh oleh militer penjajah Israel. Padahal, Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh selama ini adalah orang yang aktif dan bertanggung jawab atas proses koordinasi antara suku-suku dengan PBB urusan pengungsi warga Gaza (UNRWA) untuk membawa dan mengamankan bantuan kemanusiaan. Bantuan ke Gaza utara, tempat Brigadir Jenderal Al-Mabhouh melakukan pekerjaan sipil yang murni bersifat kemanusiaan, dan dia harus dilindungi dan tidak dirugikan berdasarkan hukum internasional.
Baca juga: Komunitas Internasional Diminta Bertindak, Bantuan Kemanusiaan Sulit Menjangkau Gaza
Pembunuhan tersebut terjadi dua hari setelah Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh berhasil meloloskan 15 truk bantuan ke Gaza utara, empat bulan setelah pendudukan Israel menghalangi masuknya bantuan ke Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa militer pendudukan Israel bertekad untuk membuat penduduka Gaza kelaparan.
Kantor media pemerintah melanjutkan bahwa pendudukan Israel melakukan kejahatan, pembantaian, pembunuhan warga sipil, dan menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan kemanusiaan.
Dia menegaskan, militer pendudukan Israel secara brutal berusaha sekuat tenaga untuk memborbardir Jalur Gaza, sekaligus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan kepada ratusan ribu orang yang kelaparan di Gaza dan wilayah utara.
Menurut kantor media tersebut, kejahatan ini terjadi sebagai kelanjutan dari tindakan milter penjajah Israel yang menargetkan dan membom sejumlah pusat bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, serta pembunuhan demi pembunuhan terhadap mereka yang bertanggung jawab memberikan bantuan kemanusiaan tersebut. Diantaranya di Kegubernuran Rafah, Kamp Nuseirat, Kegubernuran Gaza dan kegubernuran lainnya.
Baca juga: Militer Israel Perintahkan Warga Sipil untuk Mengungsi dari Gaza Utara
Jurnalis pemerintah mengecam tindakan militer pendudukan Israel yang melakukan kejahatan baru yang melanggar ketentuan hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan konvensi hak asasi manusia.
“Kami menganggap pendudukan “Israel”, pemerintah Amerika, dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung terhadap Israel ini. rakyat Palestina kami dan terhadap warga sipil, anak-anak, dan perempuan,” kata Kepala Biro Media Pemerintah Palestina di Gaza, Usmail Abu Tsawbitha melalui platform Telegram Kementerian Kesehatan Palestina/Gaza, Senin (19/3/2024).
Dia menyerukan organisasi-organisasi internasional serta semua negara di dunia untuk melakukan intervensi sesegera mungkin dan mendesak militer pendudukan Israel untuk segera menghentikan perang genosida, menghentikan agresi dan menargetkan warga sipil, anak-anak dan perempuan, berhenti menargetkan mereka yang bertanggung jawab memberikan bantuan kemanusiaan.
Untuk diketahui, pada hari Sabtu (17/3/2024) dan Ahad (18/3/2024), truk bantuan kemanusiaan tiba di Jalur Gaza utara, membawa tepung dan mencapai kawasan Bundaran Kuwait di pusat Kota Gaza, serta Jalan Salah al-Din di Jalur utara.
Menurut sumber setempat, proses pengiriman bantuan berjalan aman, mengingat sebelumnya telah terjadi koordinasi antara sejumlah tetua suku, mukhtar, pejabat PBB, dan polisi Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga: Insiden Kasimbar Parimo, Gubernur Sulteng: Saya Bertanggung Jawab
Sumber tersebut mengindikasikan bahwa bantuan tersebut diturunkan di salah satu pusat Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di sebelah timur Jabalia, untuk dibagi menjadi jumlah kecil sebagai persiapan untuk mendistribusikannya ke sejumlah besar orang yang membutuhkan.
Langkah ini dilakukan pada saat Jalur Gaza bagian utara dilanda kelaparan parah yang sejauh ini telah mengakibatkan puluhan orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Untuk mengamankan masuknya bantuan pertama ke Jalur Gaza bagian utara, pasukan keamanan Palestina di Gaza mengeluarkan surat edaran kepada warga untuk mengamankan dan memastikan kedatangan bantuan dengan aman serta menjaga keselamatan penduduk. ke Bundaran Kuwait di pusat Kota Gaza untuk menerima bantuan, karena tempat tersebut beberapa kali menjadi sasaran pasukan pendudukan.
Surat edaran tersebut menyerukan untuk tidak berkumpul di Jalan Salah al-Din saat bantuan tiba. Surat edaran tersebut memperingatkan agar tidak melanggar instruksi di bawah hukuman akuntabilitas, dan meminta warga di Gaza untuk bertanggung jawab dan tidak berpartisipasi dalam menyebarkan kekacauan dan membuat rakyat Palestina kelaparan. (teraskabar)